RUMAH ADAT BANJAR
Bagi anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang adat Banjar, bisa menengok di Teluk Selong Kabupaten Banjar, kurang lebih 3,2 km dari kota Martapura.
Disini masih terdapat 2 buah rumah adat Banjar yang legendaris. Rumah adat Banjar model Gajah Baliku dan Bumbungan Tinggi. Rumah adat ini telah berusia lebih dari 150 tahun.
Bubungan Tinggi adalah bumbungan atap rumah Banjar yang merupakan atap pelana dengan sudut 45° pada posisi melintang yang menutupi ruang induk yang disebut Palidangan.
Rumah Banjar yang menggunakan atap Bubungan Tinggi dinamakan Rumah Bubungan Tinggi yaitu jenis rumah bernilai paling tinggi di antara jenis-jenis rumah Banjar karena merupakan jenis rumah yang dipergunakan sebagai kediaman Sultan dalam suatau kompleks keraton.
Atap Bubungan Tinggi terletak di antara atap Pisang Sasikat yang menutupi kedua buah Anjung. Di sebelah depan atap Bubungan Tinggi disebut atap Sindang Langit, sedangkan di belakang atap Bubungan Tinggi disebut atap Hambin Awan. Tetapi untuk rumah Gajah Baliku atap di sebelah depan atap Bubungan Tinggi disebut atap Gajah (atap perisai).
Rumah Gajah Baliku adalah salah satu rumah tradisional suku Banjar (rumah Banjar) diKalimantan Selatan. Rumah Gajah Baliku mimiliki kemiripan dengan Rumah Bubungan Tinggi, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada Ruang Paluaran (ruang tamu) pada Rumah Bubungan Tinggi keadaan lantainya berjenjang sedangkan pada Rumah Gajah Baliku keadaan lantai ruang Paluaran tidak berjenjang. Hal tersebut karena Rumah Bubungan Tinggi untuk bangunan keraton/ndalem Sultan yang memiliki tata nilai ruang yang bersifat hierarkis.
Pada Rumah Gajah Baliku, atap ruang Paluaran/Ruang Tamu tidak memakai atap sengkuap (= Atap Sindang Langit) kecauali emper teras paling depan dan memakai kuda-kuda dengan atap perisai (= Atap Gajah) dengan keadaan lantai ruangan datar saja sehingga menghasilkan bentuk bangun ruang yang dinamakan Ambin Sayup. Sedangkan pada kedua anjung sama-sama memakai atap Pisang Sasikat (atap sengkuap).
LOMBA JUKUNG HIAS DAN TANGLONG
Lomba Jukung Hias dan Tanglong merupakan event utama yang dinantikan masyarakat Banjarmasin. Saksikan bagaimana puluhan perahu jukung hias memadati Sungai Martapura dihiasi ornamen yang indah. Saat siang harinya, Anda akan melihat jukung yang dihias itu hilir mudik di sungai sambil memamerkan keindahan masing-masing. Lalu malamnya jukung-jukung tersebut menjadi lebih indah dipantuli sinar lampu hias tanglong penuh warna warni. Kegiatan lomba jukung hias di atas Sungai Martapura ini diikuti sekitar 250 peserta. Saksikan pula lomba jukung tradisional (sampung jaga) serta lomba jukung tanglong yang diikuti ratusan peserta.
MADIHIN (Puisi Rakyat Banjarmasin)
Madihin dituturkan sebagai hiburan rakyat untuk memeriahkan malam hiburan rakyat yang digelar dalam rangka memperintai hari-hari besar kenegaraan, kedaerahan, keagamaan, kampanye partai politik, khitanan, menghibur tamu agung, menyambut kelahiran anak, pasar malam, penyuluhan, perkawinan, pesta adat, pesta panen, saprah amal, upacara tolak bala, dan upacara adat membayar hajat (kaul, atau nazar).
Orang yang menekuni profesi sebagai seniman penutur Madihin disebut Pamadihinan. Pamadihinan merupakan seniman penghibur rakyat yang bekerja mencari nafkah secara mandiri, baik secara perorangan maupun secara berkelompok.
Setidak-tidaknya ada 6 kriteria profesional yang harus dipenuhi oleh seorang Pamadihinan, yakni : (1) terampil dalam hal mengolah kata sesuai dengan tuntutan struktur bentuk fisik Madihin yang sudah dibakukan secara sterotipe, (2) terampil dalam hal mengolah tema dan amanat (bentuk mental) Madihin yang dituturkannya, (3) terampil dalam hal olah vokal ketika menuturkan Madihin secara hapalan (tanpa teks) di depan publik, (4) terampil dalam hal mengolah lagu ketika menuturkan Madihin, (5) terampil dalam hal mengolah musik penggiring penuturan Madihin (menabuh gendang madihin) , dan (6) terampil dalam hal mengatur keserasian penampilan ketika menuturkan Madihin di depan publik.
Tradisi Bamadihinan masih tetap lestari hingga sekarang ini. Selain dipertunjukkan secara langsung di hadapan publik, Madihin juga disiarkan melalui stasiun radio swasta yang ada di berbagai kota besar di Kalsel. Hampir semua stasiun radio swasta menyiarkan Madihin satu kali dalam seminggu, bahkan ada yang setiap hari. Situasinya menjadi semakin bertambah semarak saja karena dalam satu tahun diselenggarakan beberapa kali lomba Madihin di tingkat kota, kabupaten, dan provinsi dengan hadiah uang bernilai jutaan rupiah.
Tidak hanya di Kalsel, Madihin juga menjadi sarana hiburan alternatif yang banyak diminati orang, terutama sekali di pusat-pusat pemukiman etnis Banjar di luar daerah atau bahkan di luar negeri. Namanya juga tetap Madihin. Rupa-rupanya, orang Banjar yang pergi merantau ke luar daerah atau ke luar negeri tidak hanya membawa serta keterampilannya dalam bercocok tanam, bertukang, berniaga, berdakwah, bersilat lidah (berdiplomasi), berkuntaw (seni bela diri), bergulat, berloncat indah, berenang, main catur, dan bernegoisasi (menjadi calo atau makelar), tetapi juga membawa serta keterampilannya bamadihinan (baca berkesenian).
Para Pamadihinan yang menekuni pekerjaan ini secara profesional dapat hidup mapan. Permintaan untuk tampil di depan publik relatif tinggi frekwensinya dan honor yang mereka terima dari para penanggap cukup besar, yakni antara 500 ribu sampai 1 juta rupiah. Beberapa orang di antaranya bahkan mendapat rezeki nomplok yang cukup besar karena ada sejumlah perusahaan kaset, VCD / DVD di kota Banjarmasin yang tertarik untuk menerbitkan rekaman Madihin mereka. Hasil penjualan kaset, VCD / DVD tersebut ternyata sangatlah besar.
BATIMUNG (Mandi Uap Masyarakat Banjar)
Di tengah serbuan berbagai macam jenis kosmetik modern dan berbagai cara perawatan kesehatan dan kecantikan di salon-salon, ada satu adat budaya di Kalimantan Selatan yang sampai sekarang masih dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Batimung, membuang keringat dari badan dengan cara diasapi serta ditambahkan bunga-bungaan dan ramuan alami untuk memberi keharuman kepada badan orang yang ditimung tadi. Batimung salah satu syarat bagi calon pengantin untuk menghadapi pesta perkawinannya nanti. Tujuannya agar mempelai laki-laki dan perempuan saat acara berlangsung tidak mengeluarkan bau keringat biasa tetapi berganti menjadi bau harum yang menambah pesona. Proses batimung biasanya dilakukan pada malam hari, dilaksanakan oleh para wanita dari keluarga orang yang batimung.
Untuk keperluan batimung biasanya terdiri dari:
1) Bedak atau wadak, yang sering disebut mangir wangi. Terbuat dari beras kencur ditambah dengan bahan alami lainnya yang mengandung wangi-wangian.
2)Bahan-bahan tambahan tersebut direbus sehingga uap itulah yang akan memberikan bau harum. Bahan tambahan antara lain, daun pudak/pandan wangi, tamu giring, limau purut, kulit bawang merah, babakan pula santan, kayu manis, menyan, daun sop, pucuk ganti, mang soe sebangsa akar, bunga akar. Semua bahan tersebut dibuat dalam ramuan kecil-kecil kemudian dimasukkan kedalam kuantan lalu direbus sampai mendidih, tutupnya dijaga agar jangan terbuka sehingga asapnya keluar sebelum diperlukan.
Proses batimung:
1) Sebelum memasuki timungan, badan orang yang akan ditimung dibedaki dengan wadak sampai bersih dan harum sehingga segala kotoran yang melekat di tubuhnya hilang. Membedaki dilakukan oleh para wanita yang ditugaskan. Biasanya sambil membedaki ini calon pengantin akan digoda dengan senda gurau para pembedak.
2) Setelah selesai diwadak, calon pengantin disuruh duduk di atas sebuah bangku yang rendah disebut dadampar, kemudian segala pakaian yang melekat disuruh tanggalkan diganti dengan selimut tebal beberapa lapis sampai ke atas kepala kecuali muka dan hidung.
3) Selesai diselimuti, barulah ramuan mendidih tadi diletakkan dibawah dadampar dan tutupnya dibuka sehingga uap harum bisa keluar dan membasahi tubuh orang yang batimung
Biasanya bagi calon pengantin laki-laki, acara batimung cukup tiga hari, tetapi bagi calon pengantin wanita bisa sampai satu minggu bahkan ada yang hampir satu bulan. Setelah acara batimung selesai akan terlihat perbedaan nyata yang tampak pada kulit orang batimung serta keringatnya mengeluarkan bau yang harum.
SOTO BANJAR
Soto Banjar ini merupakan makanan khas dari Banjarmasin yang berupa makanan berkuah. Soto ini seperti soto kebanyakan tetap berkuah, tetapi makannya tidak dengan nasi melainkan dengan lontong, karena kalau dengan nasi disini dikenal dengan nasi sop.
Untuk Sotonya sendiri selain ada lontong dan kuah juga dilengkapi dengan irisan-irisan daging ayam dan bihun, dan tentunya es teh manisnya. Tapi bagi mereka yang takut dengan air, sebaiknya harus dipikrkan lagi untuk makan sambil ngapung ini, karena kemungkinan tidak akan berselera walaupun makannya enak banget.
NASI KUNING
Pagi hari biasanya banyak dijual Nasi Kuning. Nasi kuning merupakan makanan wajib untuk sarapan di pagi hari. Harga nasi kuning bervariatif mulai dari 2 ribu sampai 5 ribu rupiah tergantung lauknya.
Nasi kuning biasanya dijual dalam keadaan dibungkus dan biasanya dibungkus dengan daun pisang, lauknya bermacam-macam mulai dari Ikan gabus, Telor, Hati, Ayam, Itik sampai Daging Sapi dan dimasak dengan masak merah (Bhs. Banjar : Masak habang).
Jadi tidak salahnya anda mencoba nasi kuning khas banjarmasin ini juga berkunjung ke kota banjarmasin.
SYEKH MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah bin Abdur Rahman al-Banjari (atau lebih dikenal dengan nama Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari (lahir di Lok Gabang, 17 Maret 1710 – meninggal di Dalam Pagar, 3 Oktober 1812 pada umur 102 tahun atau 15 Shofar 1122 – 6 Syawwal 1227 H)[1] adalah ulama fiqih mazhab Syafi’i yang berasal dari kota Martapura di Tanah Banjar (Kesultanan Banjar), Kalimantan Selatan. Beliau hidup pada masa tahun 1122-1227 hijriyah. Beliau mendapat julukan anumerta Datu Kelampaian.
Beliau adalah pengarang Kitab Sabilal Muhtadin yang banyak menjadi rujukan bagi banyak pemeluk agama Islam di Asia Tenggara.
WISATA PURNAMA LOKSADO 4H / 3M
Hari 01 : KEDATANGAN ( D )
Peserta dijemput di bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, selanjutnya diantar menuju LOKSADO di kota Kandangan Kab. Hulu Sungai Selatan yang ditempuh +/- 4 jam perjalanan. Menikmati makan malam makanan khas kandangan KETUPAT KANDANGAN, kemudian check in di penginapan setempat. ( Istirahat – Acara bebas ).
Hari 02 : PESONA LOKSADO ( B, L, D )
Setelah makan pagi rombongan akan diajak menjelajahi Hutan Hujan Tropis di kaki Bukit PEGUNUNGAN MERATUS yang masih asli dengan menggunakan sepeda motor menuju AIR TERJUN HARATAI. Kemudian dilanjutkan menyusuri sungai Amandit menggunakan RAKIT BAMBU (Bamboo Rafting). Setelah selesai kembali ke penginapan, ( Istirahat – Acara bebas ).
Hari 03 : MARTAPURA CITY TOUR ( B, L, D )
Sarapan pagi sekalian check out dari penginapan. Rombongan diajak menuju kecamatan Cempaka untuk melihat aktivitas PENDULANGAN INTAN. Dilanjutkan menuju tempat PENGGOSOKAN INTAN dan Pusat Penjualan INTAN dan PERMATA di kota MARTAPURA. Setelah selesai dilanjutkan menuju ke Rumah Adat Banjar yang telah berumur 150 tahun di Desa Teluk Selong. Dari kota Matapura peserta menuju Kota Banjarmasin untuk check in hotel. ( Istirahat – Acara bebas ).
Hari 04 : BANJARMASIN CITY TOUR ( B )
Setelah shalat subuh dengan menggunakan klotok (perahu air) peserta berkeliling menyusuri sungai Barito menuju PASAR TERAPUNG yang dilanjutkan menuju KAMPUNG WISATA dan PULAU KEMBANG yaitu pulau yang dihuni ratusan kera jinak berekor panjang. Kembali ke hotel untuk mandi dan check out hotel. Kemudian rombongan diajak belanja ke Pusat Penjualan kain khas Kalimantan SASIRANGAN dan oleh-oleh khas Kalimantan.selanjutnya menuju Bandara Syamsuddin Noor untuk kembali ke kota asal.
HARGA PAKET WISATA BANJARMASIN 4H 3M | |||||
HOTEL | 2 – 4 Pax | 5 – 10 Pax | 11 – 15 Pax | 16 – 20 Pax | 21 – 27 Pax |
EFA Guest House** | 3.651.250 | 2.846.250 | 2.139.000 | 1.753.750 | 1.667.500 |
Grand Mentari*** | 3.680.000 | 2.880.750 | 2.173.500 | 1.782.500 | 1.696.250 |
Amaris*** | 3.714.500 | 2.915.250 | 2.208.000 | 1.811.250 | 1.730.750 |
HBI*** | 3.760.500 | 2.978.500 | 2.259.750 | 1.863.000 | 1.782.500 |
Swiss Belt*** | 3.869.750 | 3.105.000 | 2.380.500 | 1.972.250 | 1.897.500 |
Arum**** | 3.806.500 | 3.030.250 | 2.311.500 | 1.909.000 | 1.828.500 |
Rattan In**** | 3.933.000 | 3.179.750 | 2.449.500 | 2.035.500 | 1.960.750 |
Harga termasuk :
- Akomodasi hotel sesuai pilihan paket wisata.
- Berlaku untuk domestik, Kims / Kitas.
- Program tour sesuai jadwal perjalanan terlampir.
- Makan pagi, makan siang dan makan malam sesuai program ( B, L, D )
- Guide lokal berbahasa Inggris dan Indonesia.
- Trasportasi AC Isuzu ELF, Pregio. Bus Pariwisata.
- Tiket masuk Objek Wisata.
- Mineral water.
Harga tidak termasuk :
- Domestik Airport tax.
- Minibar.
- Biaya Laundry, telephone dan biaya pengeluaran pribadi lainnya.
- Asuransi perjalanan.
- Porter.
- Biaya lain-lain yang timbul akibat adanya perubahan program perjalanan oleh peserta.
RESERVATION :
Sigit Purnomo
HP. 0811 51 3004
YM : sigit_pcibjm
Purnama Tour & Travel
PT. PURNAMA CAHAYA INSANI
Jl.A. Yani km 30 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Telp : (0511) 4774370, 7752999
Fax : (0511) 4774370
Email : purnama_travel@hotmail.com; sigit_pcibjm@yahoo.com
-
Terkini
- TIPS
- PASAR TERAPUNG LOK BAINTAN
- PULAU KEMBANG
- PAKET DERAWAN HONEYMOON 4H3M (Via Berau)
- PAKET DERAWAN HONEYMOON 3H2M (Via Berau)
- LEGALITAS
- PAKET DERAWAN 4H3M (VIA BERAU) Bisa berangkat kapan pun (minimal 2 orang)
- PAKET DERAWAN 3H2M (VIA BERAU) Bisa berangkat kapan pun (minimal 2 orang)
- PAKET DERAWAN 4H3M (Via Tarakan)
- PAKET DERAWAN 3H2M (Via Tarakan)
- Orangutan Explore Overnight Houseboat 3D/2N
- Orangutan Explore Rimba Lodge Accommodation 3D/2N
-
Tautan
-
Arsip
- April 2015 (1)
- Oktober 2014 (2)
- September 2014 (2)
- Agustus 2014 (2)
- Januari 2014 (3)
- November 2011 (5)
- Juli 2011 (1)
- Juni 2011 (1)
- Mei 2011 (3)
- April 2011 (9)
- Maret 2011 (30)
-
Kategori
-
RSS
Entries RSS
Comments RSS