Purnamatravel’s Blog

Customer is my family

PASAR TERAPUNG LOK BAINTAN

Pasar terapung di provinsi Kalimantan Selatan tidak hanya Muara Kuin yang ada di Banjarmasin. Namun pasar terapung ini juga ada di kabupaten Banjar. Tepatnya berada di salah satu anak sungai Martapura bernama Lok Baintan. Oleh karena itulah pasar ini juga dikenal dengan sebutan pasar terapung Lok Baintan. Ada dua cara untuk mencapai lokasi pasar terapung Lok Baintan. Pertama adalah dengan menggunakan klotok, yaitu perahu motor yang banyak ditemui di sekitar sungai Martapura.

Apabila berangkat dari ibukota provinsi Kalimantan Selatan, Banjarmasin menggunakan klotok, maka hanya diperlukan waktu setengah jam untuk tiba di pasar terapung Lok Baintan. Salah satu dermaga yang pemilik klotoknya bisa mengantarkan anda menuju ke pasar terapung Lok Baintan adalah dermaga Masjid Sungai Gardu yang berada di Jl. Veteran. Cara kedua untuk menuju ke pasar terapung Lok Baintan adalah menggunakan kendaraan bermotor melalui jalur darat. Baik itu menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Bila menggunakan kendaraan umum, maka bisa berangkat dari terminal induk Banjarmasin yang ada di Jl. Ahmad Yani. Dari terminal ini cari angkutan pedesaan dengan jurusan sungai Tabuk.

Jika aktifitas di pasar terapung Muara Kuin sudah dimulai semenjak setelah shubuh, begitu juga dengan pasar terapung Lok Baintan. Aktifitas perdagangan disini mencapai puncaknya sekitar jam 6 hingga jam 7 pagi dan baru berakhir tengah hari. Sama seperti di Muara Kuin, para pedagang di pasar terapung Lok Baintan juga menjual jenis dagangan seperti sayur, buah, dan juga kue khas daerah setempat.

305758_4864493610055_1851268570_n485251_442746139075501_2058012796_n10525935_834679259876009_2016489395294293366_nIMG-20140810-00168

Transaksi perdagangan di pasar terapung tidak melulu dilakukan secara tunai, tapi sistem barter juga masih populer dilakukan. Terutama barter yang dilakukan oleh sesama pedagang di pasar terapung Lok Bainten. Pedagang yang mempunyai barang jenis tertentu akan menukarkannya dengan pedagang lain yang mempunyai jenis barang yang belum dimiliki. Dengan begini seorang pedagang bisa menjajakan beberapa jenis barang dagangan sekaligus, meskipun pada awalnya dia hanya membawa satu jenis barang saja.

Karena aktifitas paling ramai di pasar terapung Lok Baintan terjadi di pagi hari, maka biasanya para pengunjung sudah datang semenjak pagi. Jangan khawatir bila belum sempat sarapan, karena di pasar terapung ini ada pedagang yang menjadikan klotok mereka sebagai warung nasi terapung. Coba saja menu soto Banjar yang berisi irisan daging ayam, perkedel, telur, dan ketupat. Kuah soto Banjar berisi bumbu yang cukup seperti bawang merah, bawang putih, dan merica. Sebelum dicampur ke kuah rebusan ayam, bumbu ini ditumis terlebih dahulu.

Selain itu makanan khas Banjar yang bisa dinikmati di pasar terapung Lok Baintan adalah ketupat kandangan. Ketupat ini dimakan dengan ikan gabus yang direbus dalam kuah santan. Ketika disajikan ikan gabus beserta kuahnya akan langsung disiramkan diatas ketupat kandangan. Jika belum ingin makan menu yang berat seperti nasi atau ketupat, pilihan lainnya adalah sarapan dengan kue tradisional yang manis-manis yang juga bisa ditemui di pasar terapung Lok Baintan.

Biasanya para pedagang yang berjualan di pasar terapung Lok Baintan datang dari beberapa kampung yang tersebar dibeberapa lokasi tidak jauh dari anak sungai Martapura. Selain dari Lok Baintan, mereka juga datang dari anak sungai Martapura lainnya, seperti sungai Paku Alam, sungai Lenge, sungai Saka Bunut, sungai Tanifah, sungai Madang, dan juga sungai Lenge. Biasanya yang dibawa oleh para pedagang ini tidak jauh dari hasil pertanian di kampung mereka masing-masing.

IMG-20140816-00189DM airlineIMG_2515IMG00249-20110702-0702

Apalagi pada masa-masa panen, maka kumpulan pedagang di pasar terapung Lok Baintan bisa mencapai jumlah puncaknya. Kondisi ini bisa terlihat terutama ketika telah datang musim panen buah-buahan ketimbang ketika masa panen padi. Karena masyarakat disekitar anak sungai Martapura lebih banyak yang bertani sayur-mayur dan buah-buahan daripada berprofesi sebagai petani padi.

Selain dari kondisi seperti masa panen, secara umum pasar terapung Lok Baintan baru ramai pada hari pasaran. Hari pasaran yang pasti ada jatuh setiap Jum’at setiap minggunya. Jadi bila anda ingin berkunjung ke pasar terapung Lok Baintan, sebaiknya datang pada hari pasaran seperti hari Jum’at. Sepertinya ini sudah menjadi tradisi sejak dahulu, kalau pasar terapung Lok Baintan baru ramai ketika hari pasaran. Sementara pada hari lainnya bisa dibilang kondisinya begitu sepi dari para pedagang.

Biasanya pada saat ramai, pasar terapung Lok Baintan tidak hanya dikunjungi oleh para wisatawan lokas saja. Namun pasar terapung ini juga sering dikunjungi oleh wisatawan dari luar negeri. Sebagian besar wisatawan asing ini berasal dari Australia. Rata-rata turis asing yang berkunjung ke pasar terapung Lok Baintan pada hari Jum’at bisa mencapai lebih dari 10 orang.

Pada masa lalu pasar terapung seperti Lok Baintan banyak sekali bisa ditemui di Kalimantan. Namun sekarang hanya beberapa dari mereka yang bisa bertahan hingga sekarang. Keberadaan pasar modern terus-menerus menggerus tradisi unik seperti pasar terapung. Pemerintah Kalimantan Selatan juga menyadari hal ini dan tidak ingin tradisi pasar terapung Lok Baintan menjadi hilang.

Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah lokal untuk melestarikan tradisi ini adalah dengan mengadakan Festival Pasar Terapung. Selain itu juga diberikan bantuan berupa klotok-klotok yang diberikan untuk para pedagang. Lalu di lokasi pasar terapung lainnya, yaitu Muara Kuin juga didirikan kampung wisata untuk menarik lebih banyak pengunjung sehingga semakin banyak pedagang yang mau kembali lagi berdagang di pasar terapung. Selain itu juga dibuat Pasar Terapung buatan yaitu dengan cara mengumpulkan para pedagang pasar terapung untuk berjualan di Siring Jalan Tendean setiap hari Minggu pagi.

Semoga usaha ini bisa berhasil, agar kita masih bisa melihat tradisi pasar terapung terutama di provinsi Kalimantan Selatan di masa yang akan datang.

Oktober 11, 2014 Posted by | Obyek Wisata Kalimantan Selatan | , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

RUMAH ADAT BANJAR

Bagi anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang adat Banjar, bisa menengok di Teluk Selong Kabupaten Banjar, kurang lebih 3,2 km dari kota Martapura.

Disini masih terdapat 2 buah rumah adat Banjar yang legendaris. Rumah adat Banjar model Gajah Baliku dan Bumbungan Tinggi. Rumah adat ini telah berusia lebih dari 150 tahun.

Bubungan Tinggi adalah bumbungan atap rumah Banjar yang merupakan atap pelana dengan sudut 45° pada posisi melintang yang menutupi ruang induk yang disebut Palidangan.

Rumah Banjar yang menggunakan atap Bubungan Tinggi dinamakan Rumah Bubungan Tinggi yaitu jenis rumah bernilai paling tinggi di antara jenis-jenis rumah Banjar karena merupakan jenis rumah yang dipergunakan sebagai kediaman Sultan dalam suatau kompleks keraton.

Atap Bubungan Tinggi terletak di antara atap Pisang Sasikat yang menutupi kedua buah Anjung. Di sebelah depan atap Bubungan Tinggi disebut atap Sindang Langit, sedangkan di belakang atap Bubungan Tinggi disebut atap Hambin Awan. Tetapi untuk rumah Gajah Baliku atap di sebelah depan atap Bubungan Tinggi disebut atap Gajah (atap perisai).

Rumah Gajah Baliku adalah salah satu rumah tradisional suku Banjar (rumah Banjar) diKalimantan Selatan. Rumah Gajah Baliku mimiliki kemiripan dengan Rumah Bubungan Tinggi, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada Ruang Paluaran (ruang tamu) pada Rumah Bubungan Tinggi keadaan lantainya berjenjang sedangkan pada Rumah Gajah Baliku keadaan lantai ruang Paluaran tidak berjenjang. Hal tersebut karena Rumah Bubungan Tinggi untuk bangunan keraton/ndalem Sultan yang memiliki tata nilai ruang yang bersifat hierarkis.

Pada Rumah Gajah Baliku, atap ruang Paluaran/Ruang Tamu tidak memakai atap sengkuap (= Atap Sindang Langit) kecauali emper teras paling depan dan memakai kuda-kuda dengan atap perisai (= Atap Gajah) dengan keadaan lantai ruangan datar saja sehingga menghasilkan bentuk bangun ruang yang dinamakan Ambin Sayup. Sedangkan pada kedua anjung sama-sama memakai atap Pisang Sasikat (atap sengkuap).

April 18, 2011 Posted by | Obyek Wisata Kalimantan Selatan, Wisata Budaya | , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

LOMBA JUKUNG HIAS DAN TANGLONG

 

Lomba Jukung Hias dan Tanglong merupakan event utama yang dinantikan masyarakat Banjarmasin. Saksikan bagaimana puluhan perahu jukung hias memadati Sungai Martapura dihiasi ornamen yang indah. Saat siang harinya, Anda akan melihat jukung yang dihias itu hilir mudik di sungai sambil memamerkan keindahan masing-masing. Lalu malamnya jukung-jukung tersebut menjadi lebih indah dipantuli sinar lampu hias tanglong penuh warna warni. Kegiatan lomba jukung hias di atas Sungai Martapura ini diikuti sekitar 250 peserta. Saksikan pula  lomba jukung tradisional (sampung jaga) serta lomba jukung tanglong yang diikuti ratusan peserta.

April 11, 2011 Posted by | Wisata Budaya | , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

MADIHIN (Puisi Rakyat Banjarmasin)

Madihin dituturkan sebagai hiburan rakyat untuk memeriahkan malam hiburan rakyat yang digelar dalam rangka memperintai hari-hari besar kenegaraan, kedaerahan, keagamaan, kampanye partai politik, khitanan, menghibur tamu agung, menyambut kelahiran anak, pasar malam, penyuluhan, perkawinan, pesta adat, pesta panen, saprah amal, upacara tolak bala, dan upacara adat membayar hajat (kaul, atau nazar).

Orang yang menekuni profesi sebagai seniman penutur Madihin disebut Pamadihinan. Pamadihinan merupakan seniman penghibur rakyat yang bekerja mencari nafkah secara mandiri, baik secara perorangan maupun secara berkelompok.

Setidak-tidaknya ada 6 kriteria profesional yang harus dipenuhi oleh seorang Pamadihinan, yakni : (1) terampil dalam hal mengolah kata sesuai dengan tuntutan struktur bentuk fisik Madihin yang sudah dibakukan secara sterotipe, (2) terampil dalam hal mengolah tema dan amanat (bentuk mental) Madihin yang dituturkannya, (3) terampil dalam hal olah vokal ketika menuturkan Madihin secara hapalan (tanpa teks) di depan publik, (4) terampil dalam hal mengolah lagu ketika menuturkan Madihin, (5) terampil dalam hal mengolah musik penggiring penuturan Madihin (menabuh gendang madihin) , dan (6) terampil dalam hal mengatur keserasian penampilan ketika menuturkan Madihin di depan publik.

Tradisi Bamadihinan masih tetap lestari hingga sekarang ini. Selain dipertunjukkan secara langsung di hadapan publik, Madihin juga disiarkan melalui stasiun radio swasta yang ada di berbagai kota besar di Kalsel. Hampir semua stasiun radio swasta menyiarkan Madihin satu kali dalam seminggu, bahkan ada yang setiap hari. Situasinya menjadi semakin bertambah semarak saja karena dalam satu tahun diselenggarakan beberapa kali lomba Madihin di tingkat kota, kabupaten, dan provinsi dengan hadiah uang bernilai jutaan rupiah.

Tidak hanya di Kalsel, Madihin juga menjadi sarana hiburan alternatif yang banyak diminati orang, terutama sekali di pusat-pusat pemukiman etnis Banjar di luar daerah atau bahkan di luar negeri. Namanya juga tetap Madihin. Rupa-rupanya, orang Banjar yang pergi merantau ke luar daerah atau ke luar negeri tidak hanya membawa serta keterampilannya dalam bercocok tanam, bertukang, berniaga, berdakwah, bersilat lidah (berdiplomasi), berkuntaw (seni bela diri), bergulat, berloncat indah, berenang, main catur, dan bernegoisasi (menjadi calo atau makelar), tetapi juga membawa serta keterampilannya bamadihinan (baca berkesenian).

Para Pamadihinan yang menekuni pekerjaan ini secara profesional dapat hidup mapan. Permintaan untuk tampil di depan publik relatif tinggi frekwensinya dan honor yang mereka terima dari para penanggap cukup besar, yakni antara 500 ribu sampai 1 juta rupiah. Beberapa orang di antaranya bahkan mendapat rezeki nomplok yang cukup besar karena ada sejumlah perusahaan kaset, VCD / DVD di kota Banjarmasin yang tertarik untuk menerbitkan rekaman Madihin mereka. Hasil penjualan kaset, VCD / DVD tersebut ternyata sangatlah besar.

Maret 25, 2011 Posted by | Wisata Budaya | , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

BATIMUNG (Mandi Uap Masyarakat Banjar)

Di tengah serbuan berbagai macam jenis kosmetik modern dan berbagai cara perawatan kesehatan dan kecantikan di salon-salon, ada satu adat budaya di Kalimantan Selatan yang sampai sekarang masih dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Batimung, membuang keringat dari badan dengan cara diasapi serta ditambahkan bunga-bungaan dan ramuan alami untuk memberi keharuman kepada badan orang yang ditimung tadi. Batimung salah satu syarat bagi calon pengantin untuk menghadapi pesta perkawinannya nanti. Tujuannya agar mempelai laki-laki dan perempuan saat acara berlangsung tidak mengeluarkan bau keringat biasa tetapi berganti menjadi bau harum yang menambah pesona. Proses batimung biasanya dilakukan pada malam hari, dilaksanakan oleh para wanita dari keluarga orang yang batimung.

Untuk keperluan batimung biasanya terdiri dari:
1) Bedak atau wadak, yang sering disebut mangir wangi. Terbuat dari beras kencur ditambah dengan bahan alami lainnya yang mengandung wangi-wangian.
2)Bahan-bahan tambahan tersebut direbus sehingga uap itulah yang akan memberikan bau harum. Bahan tambahan antara lain, daun pudak/pandan wangi, tamu giring, limau purut, kulit bawang merah, babakan pula santan, kayu manis, menyan, daun sop, pucuk ganti, mang soe sebangsa akar, bunga akar. Semua bahan tersebut dibuat dalam ramuan kecil-kecil kemudian dimasukkan kedalam kuantan lalu direbus sampai mendidih, tutupnya dijaga agar jangan terbuka sehingga asapnya keluar sebelum diperlukan.

Proses batimung:
1) Sebelum memasuki timungan, badan orang yang akan ditimung dibedaki dengan wadak sampai bersih dan harum sehingga segala kotoran yang melekat di tubuhnya hilang. Membedaki dilakukan oleh para wanita yang ditugaskan. Biasanya sambil membedaki ini calon pengantin akan digoda dengan senda gurau para pembedak.
2) Setelah selesai diwadak, calon pengantin disuruh duduk di atas sebuah bangku yang rendah disebut dadampar, kemudian segala pakaian yang melekat disuruh tanggalkan diganti dengan selimut tebal beberapa lapis sampai ke atas kepala kecuali muka dan hidung.
3) Selesai diselimuti, barulah ramuan mendidih tadi diletakkan dibawah dadampar dan tutupnya dibuka sehingga uap harum bisa keluar dan membasahi tubuh orang yang batimung

Biasanya bagi calon pengantin laki-laki, acara batimung cukup tiga hari, tetapi bagi calon pengantin wanita bisa sampai satu minggu bahkan ada yang hampir satu bulan. Setelah acara batimung selesai akan terlihat perbedaan nyata yang tampak pada kulit orang batimung serta keringatnya mengeluarkan bau yang harum.

Maret 25, 2011 Posted by | Wisata Budaya | , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

SOTO BANJAR

Soto Banjar ini merupakan makanan khas dari Banjarmasin yang  berupa makanan berkuah. Soto ini seperti soto kebanyakan tetap berkuah, tetapi makannya tidak dengan nasi melainkan dengan lontong, karena kalau dengan nasi disini dikenal dengan nasi sop.

Untuk Sotonya sendiri selain ada lontong dan kuah juga dilengkapi dengan irisan-irisan daging ayam dan bihun, dan tentunya es teh manisnya. Tapi bagi mereka yang takut dengan air, sebaiknya harus dipikrkan lagi untuk makan sambil ngapung ini, karena kemungkinan tidak akan berselera walaupun makannya enak banget.

Maret 25, 2011 Posted by | Wisata Kuliner | , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

NASI KUNING

Pagi hari biasanya banyak dijual Nasi Kuning. Nasi kuning merupakan makanan wajib untuk sarapan di pagi hari. Harga nasi kuning bervariatif mulai dari 2 ribu sampai 5 ribu rupiah tergantung lauknya.

Nasi kuning biasanya dijual dalam keadaan dibungkus dan biasanya dibungkus dengan daun pisang, lauknya bermacam-macam mulai dari Ikan gabus, Telor, Hati, Ayam, Itik sampai Daging Sapi dan dimasak dengan masak merah (Bhs. Banjar : Masak habang).

Jadi tidak salahnya anda mencoba nasi kuning khas banjarmasin ini juga berkunjung ke kota banjarmasin.

Maret 25, 2011 Posted by | Wisata Kuliner | , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

SYEKH MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI

Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah bin Abdur Rahman al-Banjari (atau lebih dikenal dengan nama Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari (lahir di Lok Gabang, 17 Maret 1710 – meninggal di Dalam Pagar, 3 Oktober 1812 pada umur 102 tahun atau 15 Shofar 1122 – 6 Syawwal 1227 H)[1] adalah ulama fiqih mazhab Syafi’i yang berasal dari kota Martapura di Tanah Banjar (Kesultanan Banjar), Kalimantan Selatan. Beliau hidup pada masa tahun 1122-1227 hijriyah. Beliau mendapat julukan anumerta Datu Kelampaian.

Beliau adalah pengarang Kitab Sabilal Muhtadin yang banyak menjadi rujukan bagi banyak pemeluk agama Islam di Asia Tenggara.

Maret 24, 2011 Posted by | Wisata Religius | , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

WISATA PURNAMA LOKSADO 4H / 3M

Hari 01 : KEDATANGAN ( D )

Peserta dijemput di bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, selanjutnya diantar menuju LOKSADO di kota Kandangan  Kab. Hulu Sungai Selatan yang ditempuh +/- 4 jam perjalanan. Menikmati makan malam makanan khas kandangan KETUPAT KANDANGAN, kemudian check in di penginapan setempat. ( Istirahat – Acara bebas ).

Hari 02 : PESONA LOKSADO ( B, L, D )

Setelah makan pagi rombongan akan diajak menjelajahi Hutan Hujan Tropis di kaki Bukit PEGUNUNGAN MERATUS yang masih asli dengan menggunakan sepeda motor menuju AIR TERJUN HARATAI. Kemudian dilanjutkan menyusuri sungai Amandit menggunakan RAKIT BAMBU (Bamboo Rafting). Setelah selesai kembali ke penginapan, ( Istirahat – Acara bebas ).

Hari 03 : MARTAPURA CITY TOUR ( B, L, D )

Sarapan pagi sekalian check out dari penginapan. Rombongan diajak menuju kecamatan Cempaka untuk melihat aktivitas PENDULANGAN INTAN. Dilanjutkan menuju tempat PENGGOSOKAN INTAN dan Pusat Penjualan INTAN dan PERMATA di kota MARTAPURA. Setelah selesai dilanjutkan menuju ke Rumah Adat Banjar yang telah berumur 150 tahun di Desa Teluk Selong.   Dari kota Matapura peserta menuju Kota Banjarmasin  untuk check in hotel.  ( Istirahat – Acara bebas ).

Hari 04 : BANJARMASIN CITY TOUR ( B )

Setelah shalat subuh dengan menggunakan klotok (perahu air) peserta berkeliling menyusuri sungai Barito menuju PASAR TERAPUNG yang dilanjutkan menuju KAMPUNG WISATA dan PULAU KEMBANG yaitu pulau yang dihuni ratusan kera jinak berekor panjang. Kembali ke hotel untuk mandi dan check out hotel. Kemudian rombongan diajak belanja ke Pusat Penjualan kain khas Kalimantan SASIRANGAN dan oleh-oleh khas Kalimantan.selanjutnya menuju Bandara Syamsuddin Noor untuk kembali ke kota asal.

10525935_834679259876009_2016489395294293366_n

HARGA PAKET WISATA BANJARMASIN 4H 3M

HOTEL 2 – 4 Pax 5 – 10 Pax 11 – 15 Pax 16 – 20 Pax 21 – 27 Pax
EFA Guest House** 3.651.250 2.846.250 2.139.000 1.753.750 1.667.500
Grand Mentari*** 3.680.000 2.880.750 2.173.500 1.782.500 1.696.250
Amaris*** 3.714.500 2.915.250 2.208.000 1.811.250 1.730.750
HBI*** 3.760.500 2.978.500 2.259.750 1.863.000 1.782.500
Swiss Belt*** 3.869.750 3.105.000 2.380.500 1.972.250 1.897.500
Arum**** 3.806.500 3.030.250 2.311.500 1.909.000 1.828.500
Rattan In**** 3.933.000 3.179.750 2.449.500 2.035.500 1.960.750

Harga termasuk :

  • Akomodasi hotel sesuai pilihan paket wisata.
  • Berlaku untuk domestik, Kims / Kitas.
  • Program tour sesuai jadwal perjalanan terlampir.
  • Makan pagi, makan siang dan makan malam sesuai program ( B, L, D )
  • Guide lokal berbahasa Inggris dan Indonesia.
  • Trasportasi AC Isuzu ELF, Pregio. Bus Pariwisata.
  • Tiket masuk Objek Wisata.
  • Mineral water.

Harga tidak termasuk :

  • Domestik Airport tax.
  • Minibar.
  • Biaya Laundry, telephone dan biaya pengeluaran pribadi lainnya.
  • Asuransi perjalanan.
  • Porter.
  • Biaya lain-lain yang timbul akibat adanya perubahan program perjalanan oleh peserta.

 

RESERVATION :

Sigit Purnomo

HP. 0811 51 3004

YM : sigit_pcibjm

Purnama Tour & Travel

PT. PURNAMA CAHAYA INSANI

Jl.A. Yani km 30 Banjarbaru, Kalimantan Selatan

Telp     : (0511) 4774370, 7752999

Fax       : (0511) 4774370

Email   : purnama_travel@hotmail.com; sigit_pcibjm@yahoo.com

Maret 20, 2011 Posted by | Paket Wisata Banjarmasin | , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar